Sabtu, 08 Oktober 2011

Profile Projector (Optical comparator/shadowgraph)

Profile projector (optical comparator / shadowgraph) adalah perangkat pengukuran optikal yang memperbesar permukaan objek kerja dan diproyeksikan dalam skala linier/sirkular.
Profile projector memperbesar profil benda kerja ke dalam sebuah layar menggunakan tipe pencahayaan diascopic illumination. Dimension benda dapat diukur langsung dari layar atau dibandingkan dengan referensi standar perbesaran. Agar akurat, saat pengukuran jangan mengubah sudut pandang (perspektif) obyek. Layar yang ada mampu diputar sejauh 360 derajat untuk menyesuaikan dengan tepi obyek yang tampil pada layar. Pengukuran dan perhitungan dilakukan melalaui titik-titik posisi yang ditampilkan melalui sebuah perangkat digital (data processor). Episcopic lighting digunakan untuk mengukur fitur seperti bores, bosses, pockets, pads dll. Komputerisasi dapat ditambahkan pada profile projector system untuk determinasi, mengurangi human error yang terjadi.

Sabtu, 25 Juni 2011

Injeksi Moulding


Molding injeksi adalah pembuatan produk plastik menggunakan teknik menyuntikkan plastik ke dalam cetakan seperti pada gambar di atas.
Setiap molding injeksi mempunyai beberapa komponen dasar seperti pada gambar berikut ini.



















Hopper: digunakan untuk memasukkan bijih plastik dan additive yang akan diproses.
Barel: tempat untuk memindahkan bijih plastik dari hoper ke nozzle dan melelehkannya.
Nozzle: alat untuk menginjeksikan plastik ke dalam mold atau cetakan.
Tie Bar: penyangga untuk mold, calmping, dan ejektor
Hydraulic Motor: untuk memutar screw supaya bijih plastik bergerak dari barrel ke nozzle dan memberi tenaga untuk menyuntikkannya.
Stationary platen: plat yang tidak bergerak untuk menghubungkan nozzle dan mold
moveable platen: plat untuk menggerakkan mold
Clamping unit: membuka dan menutup mold
Ejector: melepaskan plastik yang sudah membeku
Rear platen: plat penyangga bagian belakang
Screw yang terletak didalam barel dapat dilihat pada gambar berikut ini

Keuntungan dari molding injeksi adalah:
1. Kecepatan produksi yang tinggi
2. Toleransi tinggi dan berulang-ulang
3. Bermacam-macam material dapat digunakan
4. Biaya tenaga kerja yang rendah
5. Plastik sisa yang terbuang minimal
6. Sedikit kebutuhan dalam finishing
Kerugian molding injeksi:
1. Investasi peralatan yang sangat tinggi
2. Biaya menjalankan peralatan tinggi
3. Produk plastik harus sesuai dengan pertimbangan mold
Informasi tentang cara menjalankan mesin molding injeksi, dapat dilihat di:Teknik menjalankan mesin injeksi molding

Selasa, 29 Maret 2011

Prinsip Kerja Optocoupler

Bagi rekan rekan teknisi yang sudah berpengalaman mungkin sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Optocoupler merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur feedback yang masuk ke STR / Transistor / IC power pada bagian power supply. Optocoupler ini biasanya digunakan pada TV yang belum terlalu lama diproduksi.Optocoupler ini juga berperan dalam proses start up TV serta juga berfungsi sebagai penyetabil tegangan output power supply switching. Tapi saya yakin kebanyakan teknisi juga banyak yang tidak mengerti bagaimana cara kerja dari optocoupler ini.
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.
opto coupler1 Prinsip Kerja Optocoupler
Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu :
  1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
  2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode. Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.
Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC.
Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
  • Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high.
  • Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low.
Lalu bagaimana proses kerjanya pada rangkaian TV!!!
Sekarang coba kita perhatikan pada salah satu contoh rangkaian power supply di bawah ini,klik pada gambar untuk melihat gambar lebih besar. Anda bisa download rangkaian di halaman download skema. Mungkin akan ada sedikit perbedaan dalam rangkaian yang lain tapi secara garis besar sama saja.
cara kerja optocoupler Prinsip Kerja Optocoupler
Bisa kita perhatikan bahwa optocoupler merupakan penghubung / perantara IC STR dan rangkaian MICOM melalui transistor pada jalur power.
Cara kerjanya sederhana,  pada saat TV dalam keadaan standby dan kita tekan power pada remote / TV maka pada pin power MICOM akan memberikan sinyal ke transistor lalu ke KA 431 ( semacam diode zener 3 kaki) untuk menyalakan optocoupler dan kemudian optocoupler akan men-drive pin feedback pada STR sehingga STR memulai proses switching dan kemudian TV pun menyala normal. Ini adalah proses pada saat menyalakan TV.
Tidak bisa saya sebutkan disini berapa tepatnya tegangan yang mengalir karena penerapan pada beberapa merk Tv kemungkinan berbeda tapi secara garis besar prinsipnya sama.
Lalu coba kita perhatikan lagi ternyata pin 1 pada optocoupler juga dikoneksikan dengan output transformator switching sehingga pada saat tegangan output switching berubah tegangan yang mengalir ke photodiode pada optocoupler juga akan berubah seiring dengan perubahan output switching yang selanjutnya akan berubah pula cahaya yang diberikan ke receiver di optocoupler dan tegangan yang mengalir ke F/B pada STR akan berubah sebanding dengan perubahan pada tegangan output power supply. Dan untuk selanjutnya F/B pada STR inilah yang kemudian menstabilkan tegangan output pada kisaran 125V ( tergantung merk dan ukuran TV).
Ini adalah proses pada saat menyetabilkan tegangan output menggunakan optocoupler.
Lalu apa saja kerusakan yang mungkin timbul karena kerusakan komponen ini, berdasarkan pengalaman penulis kerusakan yang mungkin timbul adalah TV matot ( mati total ), TV stand by, gambar menyempit, transformator flyback bunyi. Untuk dua kerusakan terakhir yang saya sebutkan agak jarang.
Maaf apabila ada penjelasan saya yang kurang tepat karena saya juga adalah seorang pemula , bagi yang ingin menyanggah atau berpendapat lain atau berbagi pengalaman saya tunggu komentarnya,,,semoga bermanfaat.

Optocoupler

Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.
Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu :


  1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
  2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen phototransistor. Phototransistor merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka phototransistor lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.
Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan phototransistor). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan otput akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC.
Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
  • Jika antara phototransistor dan LED terhalang maka phototransistor tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high.
  • Sebaliknya jika antara phototransistor dan LED tidak terhalang maka phototransistor dan LED tidak terhalang maka phototransistor tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low.
Biasanya dipasaran optocoupler tersedia dengan tipe 4N25 / 4N35 ini mempunyai tegangan isolasi 7500 volt dengan kemampuan maksimal LED dialiri arus forward sebesar 3A.
optocoupler tipe 4N25
optocoupler tipe 4N25
Ditulis ulang dari literatur-literatur ^_^